Selasa, 30 Desember 2014

P.K : Pencarian dan Harapan

Sutradara : Rajkumar Hirani

Penulis   : Rajkumar Hirani, Abhijit Joshi

Aktor     :  Aamir Khan, Anushka Sharma, Sanjay Dutt

Disutradarai oleh Rajkumar Hirani, sutradara dari film kondang "3 Idiots", Pikeey (P.K, ini bukan singkatan dari hal-hal buruk kok, trust me), atau "Si Mabuk" dalam bahasa India memberikan pesan dan kesan yang mendalam bagi penontonnya.

Dimulai dengan kisah seorang alien dari galaksi lain, berbentuk persis seperti manusia Bumi yang berprofesi sebagai astronot di dunianya, Pikeey (Aamir Khan) mendarat di daratan India, ingin melakukan penelitian mengenai kehidupan di Bumi. Hanya membawa sebuah gadget berbentuk remote yang dikalungkan untuk memanggil kembali pesawatnya ketika tugasnya terselesaikan, PK mengalami banyak kesulitan dalam menghadapi kehidupan di bumi. Remote yang sedari awal kedatangannya telah dicuri oleh seorang penduduk lokal membuatnya tidak bisa menghubungi pesawat luar angkasa yang mengantarnya ke bumi. Bukannya menjalankan penelitiannya PK malah disibukkan dengan mencari remotenya yang hilang. Mengalami kesulitan berupa keuangan untuk bertahan hidup serta kesulitan dalam memahami bahasa Hindi membuat PK sering menjadi korban amukan masa karena kepolosan dan ketidaktahuannya tentang kehidupan di Bumi. Hingga suatu hari secara tidak sengaja ia tertabrak mobil, karena iba sang penabrak pun merawatnya. PK akhirnya bisa berbahasa Hindi setelah mentransfer bahasa melalui pegangan tangan dengan seorang wanita. Ia pun bertanya pada penabraknya yang lalu menjadi sahabatnya dimanakah kira-kira ia dapat menemukan kembali kalung remotenya yang hilang. Delhi, begitulah jawabnya.

Dengan tekad bulat PK berangkat ke Delhi demi mencari kalung yang dapat mengantarnya pulang ke planetnya tersebut. Hampir semua orang yang ditanyainya mengenai keberadaan kalung tersebut menjawab "Hanya Tuhan yang bisa membantumu", atau "Hanya Tuhan yang tahu dimana letak kalungmu itu" karena begitu lama rentang kehilangan dan kurangnya informasi mengenai kalung tersebut. PK sebagai pendatang baru di planet bumi merasa asing dengan keberadaan Tuhan, dengan semangat dia mencari apa yang manusia-manusia maksud dengan Tuhan. Dalam pencariannya ia memahami bahwa Tuhan yang diimani bagi tiap manusia tidak semua sama. Terdapat berbagai kepercayaan di masing-masing agama, yang tentu tidak sama pula. Merasa bingung Tuhan mana yang harus dia cari, dia pun mengikuti seluruh ritual keagamaan yang berlaku di India. Namun tak jua ia bertemu dengan Tuhan yang manusia-manusia tersebut maksud terlebih kalung yang dapat membawanya kembali pulang.

Dalam pencariannya PK menyebarkan Pamflet berisikan tulisan "DICARI telah hilang : Tuhan.", orang-orang yang menerima pamflet ini tentu berpikir bahwa PK hanyalah orang gila atau orang yang terlalu banyak mengkonsumsi alkohol sehingga membuatnya tak karuan. Namun hal ini malah membuat Jaggu, seorang reporter televisi tertarik untuk meliput kehidupannya dan mengangkat cerita kehidupan PK. Tentu sebagai manusia yang berpikir logis Jaggu pun awalnya berpikir bahwa PK hanyalah orang yang sedang mabuk. Hingga akhirnya PK membuktikan bahwa ia bukan manusia dari planet bumi. 

Suatu hari dalam usahanya membantu PK menemukan kembali kalungnya, Jaggu berulang kali mendapatkan telepon salah sambung hingga akhirnya dia mengelabui penelepon dengan mengatakan orang yang dicarinya sudah meninggal. PK mengamati hal tersebut dan bertanya bak anak kecil dengan penuh keingintahuan mengapa Jaggu melakukan hal tersebut. Jaggu berdalih karena si penelepon tersebut tidak percaya dan tetap berkali-kali menelepon walau Jaggu telah mengatakan ia menghubungi nomor yang salah, sehingga Jaggu memilih untuk mengelabuinya. Dengan polosnya PK merasa bahwa mungkin ia menghubungi nomor yang salah saat berusaha menemui Tuhan sehingga Tuhan tidak segera menjawab permintaannya. Jaggu melihatnya dan membiarkan pikiran tersebut memenuhi PK demi membantunya menemukan kalung tersebut. 

Hingga suatu hari PK menemukan kalung tersebut di sebuah kuil dengan pemuka agamanya menunjukkan kalung remotenya yang memancarkan warna biru sebagai batu dari dewa Siwa. Melihat kebohongan yang dilakukannya, PK dan Jaggu tidak tinggal diam dan berusaha membongkar kebohongannya. Waktu demi waktu PK dan Jaggu jalani bersama walau Jaggu harus menghadapi amarah ayahnya karena  mempermalukan pemuka agama tersebut. Tak sadar PK pun jatuh cinta dengan Jaggu, tak sempat mengutarakan perasaannya PK pun mengetahui kisah cinta pahit yang sebelumnya dialami oleh Jaggu.

Tak melulu soal cinta, film India ini menjadi layak ditonton karena cukup berani mengangkat isu ketuhanan serta agama. Bukan, bukan untuk membuat kita menjadi meragukan keberadaan Tuhan, namun justru membuat saya secara pribadi merasa tersindir akan kegigihan PK dalam mencari Tuhan. Have I done my best to be close to my creator? or could I answer that kind of question that PK asks about God? Justru dengan menonton film ini saya mengangguk paham bahwa belajar bukan hanya bagi orang yang belum mengetahui apa-apa, belajar adalah proses sepanjang masa. Termasuk belajar dalam mengenali apa yang kamu imani.

Mendapatkan rating 8.8 di IMDB merupakan hal yang sangat pantas bagi film ini mengingat isu yang diangkat bukanlah hal yang biasa dan tentu pastinya terdapat unsur cinta, this one is a sincere one. Salah satu quote yang bisa disadur dari dialog dalam film ini adalah ketika Jaggu membacakan sebuah baris dalam buku yang ditulisnya.
"Dari kita (manusia bumi) dia belajar berbohong, darinya kita belajar mencintai. Dia begitu mencintaiku hingga rela melepaskanku". 

Tapi jelas masih lebih menyentuh ketika P.K mengatakan
"Mungkin selama ini aku salah nomor dalam menghubungi Tuhan, sehingga ia tidak mendengar suaraku". 
Kesuksesan film ini tidak lepas dari begitu hebatnya Aamir Khan dalam mendalami peran P.K seorang alien yang awalnya seperti gelas yang kosong memiliki keingintahuan yang sangat banyak layaknya anak kecil. He deserve to get award for his performance.

nb: Thanks to bu Vivin yang menugaskan saya survey ke klinik kecantikan, jadilah saya ke salah satu klinik di H.R. Muhammad dan kebetulan sangat dekat dengan CiWorld, ini pertama kalinya saya ke Ciworld. Bagus ya mallnya. Haha #kampung. Btw baru tau dari Nisa kalau filmnya udah ada di Torrent, yaudah gitu huft.

Senin, 29 Desember 2014

Gone Girl: A mindblowing and surprising plot.

Wow, it’s been so long since my last post on my blog. Every time I feel like I want to post or write something it only goes as far as an intention (same as my intention to write thesis proposal.#eh), well, at least it is a good intention right? Lol. So here I am, going back from cinema and my dinner and the rain is still falling down but I choose to sit here at LPSI, don’t want to put off my intention to write some posts here.  I wish it would worth your time to read this post.

So this week and a week ahead is a final exam for Information Systems students at ITS and generally and actually I should be studying or doing my proposal, instead of watching movies. But back then still I watched two movies today, Gone Girl and P.K. One of my friend, Rima, told me to tell her my impression about Gone Girl soon when I finished watching that movie she copied and told me to watch. And I can help writing any post about those two movies I recently watched because it is beyond good dude. Each of the film left some moral messages to me. I might be not a good movie reviewer and the reviewer of these two movies have been written by many people. So I might only write what I feel after watching these two movies. So for this post I will write a review for Gone Girl.

Got 8.3 points at IMDB rating is suitable enough to describe how amazing this movie is. I know IMDB rating may be subjective but getting that point for the average people’s sight could describe how this movie succeed to win people heart. Directed by David Fincher and written by duo Flynn also starred by so many big stars like Ben Affleck, Rosamund Pike, and Neil Patrick Harris, this movie has blown my mind for a moment.

Have you ever imagined how your life would be after marriage? The person you have known for some time might be so much different after you and him/her living together. Could you imagine that your spouse might turn out to be someone real different? And realizing that you should spend the rest of your life with him/her. 

At their 5th anniversary of marriage, Amy Dunne has prepared a special gift to her husband. Instead of finding his wife and her gift, Nick lost his wife exactly on their anniversary.  Detective and cops have to do an investigation to their house and interview Nick for some personal stuffs about their marriage life. After many investigation processes, the missing wife case suspicion directed to Nick, her own husband. It even turns out to be murder case.

Thrilled by the evidences that he never realized and the incrimination of people around him, he hire a lawyer and many truths revealed about their marriage life. Nick turned out to have an affair with his teenage student and not enjoyed his marriage life. Losing job, money and his mom passed away made their marriage life getting worse and worse. So, at their 5th Anniversary. Amy intended to give him special gift, a treasure that he has to find after solving some clues. But unfortunately she went missing and her husband is suspected to be her killer.

You should watch this film to know that everyone could change and how important to be honest to our partner and how marriage life could be. There is no ideal condition but I believe we could make an ideal condition itself. You don’t want to marry someone that only pretend to be good, right?

Nick Dunne: Yes, I loved you and then all we did was resent each other, try to control each other. We caused each other pain. 

Amy Dunne: That's marriage. 

ps: I am eager to read the novel, anyone please? :(

Senin, 18 Agustus 2014

current mood : touch and go

Hai, kayanya udah lama gak produktif ngeblog haha, walau ngga jelas juga siapa yang berbaik hati mbaca tulisan gak jelas ala ala curhat di blog ini :)) 
Dua hari ini perasaan udah kaya diombang-ambing gara-gara hal yang sudah direncanakan dari lama mendadak gabisa hahaha. Gitu deh kalau mempersiapkan sesuatu saking antusiasnya, kita bisa lupa hal yang sangat krusial, mungkin juga emang lebih baik di rumah aja liburan, udah 1,5 bulan ninggal rumah, masa pergi lagi. ya mungkin sih, aku mah ngehibur diri sendiri aja. haha.

I'm crying like a baby, selfish, ya bisa dibilang begitu deh. Selama ini aku merasa sebel karena anak tunggal selalu dikaitkan dengan manja lah semua diturutin lah. haha kzl. padahal nih, untuk minta dibolehin liburan yang udah aku rencanain dan ga jadi itu, aku harus hemat-hemat banget kumpulin sendiri. haha. 
A bit, selfish yah, di saat orang lain mungkin bingung bayar SPP aku malah nangis karena gabisa liburan? payah ! 
Mau ngeluhin jarang bgt liburan keluar juga kok kayanya keterlaluan, plis lo ik, orang lain ada yang bingung ngeluarin uang buat hidup sehari-hari dan kamu di sini sakit hati karena ga bisa liburan? kebacute. haha

tapi kalau aku boleh sebentar aja berdalih dan menumpahkan kekesalan dalam tulisan, cause yes writing boost my mood. Selama KP di Jakarta aku udah ngehemat-hemat biar bisa nyisihin uang, lebih sering bikin sendiri makanan buat sahur maupun buka biar lebih hemat. haha. Sering banget juga di Jakarta gigit jari liat temen-temen bisa belanja dengan tas belanjaan banyak di tangannya. Sampe dengan keterlaluannya aku nanya ke Mama "Ma, kapan ya Ai bisa belanja kaya gitu, tanpa mikirin uang?" orang tua mana yang gak sedih denger anaknya ngomong gitu, keterlaluan banget. Then she hugged me and said "Mangkanya, Ai belajar yang rajin ya, jadi orang sukses biar bisa menuhin kebutuhan dan keinginan Ai sendiri" :'(

Jadi setelah aku bisa berpikir jernih setelah dua malam ini penuh emosi haha alay, tapi emang begitu lah rasa keselnya. I feel like, ya mungkin uang yang udah aku siapin buat liburan disimpen dulu buat beli sesuatu yang lebih bermanfaat, terutama buat Mama. :')

Omong-omong soal sks yang sisa 23 di semester depan (yang seharusnya 19 sebelum ekivalensi), aku sekarang menjadi salah satu orang yang masuk fase galau haha. To be honest, aku ga pernah ada rencana lulus 3,5 tahun. for real. ngambil sks banyak sebelumnya biar ringan di semester 8. Tapi emang sepertinya aku butuh lulus cepet karena..... ya gitu masalah ekonomi lah. Ya sudah, minta doanya aja biar segera diberi petunjuk dan kejelasan hati itu 23 sks mau diambil semua apa disisain 6. Semoga kita semua sukses yah.

Anyway, sorry kalo alay dan ga penting postnya. Mungkin bagi yang baca ada yang kesinggung aku mohon maaf, yang lebih beruntung mungkin gabisa ngerasain nahan selera buat sesuatu, yang lebih kurang beruntung juga maaf banget karena aku malah sedih berlebihan untuk hal kecil kaya gini. hehe. thanks for reading yah.

Dan satu lagi, tips kalo lagi bete nuwemeeennn emang yang paling bener itu melakukan hobi hehe, tapi jangan yang bikin stres, misal hobinya belanja, padahal ga punya uik, tambah stress dek hahaha. So, aku bisa nulis sepanjang ini karena emang ada yang mengganjal di hati dan ini hobiku, dan satu lagi yang bisa bikin mood agak naik, nanyi. haha this song currently resound in my head, coba cari di youtube deh Magic-Rude hehe. musiknya naikin mood. 

Selasa, 15 Juli 2014

Late Father's Day

Sebenernya ini tulisan niatnya sih ditampilin di halaman deteksi jawa pos wkwk, tapi ga terpilih, yaudah gapapa, daripada sayang kesimpen di laptop aja...

Dearest, Papa


Kita jarang bertukar cerita, Papa lebih banyak mencari tahu kabarku dari Mama. Bahkan ketika harus menuliskan tentangnya, aku kesulitan menentukan diksi, sulit untuk menentukan alur agar pesan ini sampai dengan baik kepadanya, kepada seseorang yang bersedia bekerja dan belajar siang malam untuk masa depan keluarganya. Kepada seseorang yang telah menjadi teladan bagiku.
Memang, tidak mudah dan tidak begitu menyenangkan menjadi anak dari seseorang berlatar belakang militer. Tapi dari beliau pula aku melihat bahwa pendidikan merupakan hal yang bersifat elementer. Papa adalah orang yang sangat pintar, bahkan mungkin karena terlalu pintar, seringkali orang-orang di sekitarnya tidak bisa memahami dengan baik maksud pemikirannya. Sudah mendapatkan pekerjaan yang mencukupi kebutuhan keluarga tidak membuatnya berhenti belajar, beliau bersedia kuliah mulai dari S1 bersama orang-orang dengan rentang usia yang cukup jauh darinya, hingga sekarang sedang menjalani studi S3. Papa menunjukkan padaku bahwa tidak ada kata cukup untuk belajar.
Dahulu seringkali hati ini sakit menghadapi kerasnya karakter Papa, lelah dengan target yang beliau tentukan, bahkan ketika aku sudah mencapai target, beliau jarang memberi pujian ataupun hadiah seperti yang Papa lain lakukan pada anaknya. Hal seperti ini membuat aku menjadi orang yang tidak mudah puas, aku selalu berusaha keras untuk mendapatkan pujian dari Papa.
Sekarang, Papa sudah tidak muda lagi, ambisinya yang begitu besar sebelumnya tidak lagi menjadi hal yang utama baginya, beliau sering berterima kasih pada seberapapun pencapaian yang sudah aku raih, baginya kebahagiaan dan kebutuhanku adalah hal yang utama. Terima kasih Pa, untuk bentuk apresiasi yang Papa berikan.
Pa, kita mungkin sering berselisih jalan, berbeda pendapat, bahkan bersitegang. Maafin Ai, karena kadang terlalu sulit bagi Ai mengikuti segala arahan Papa. Mungkin karena kita memiliki karakter yang terlalu sama sehingga sulit bagi kita mengalah satu sama lain. Papa adalah cetak biru karakter yang Ai miliki sekarang, adalah hal yang mustahil jika Ai tidak menyayangi Papa sebesar Papa menyayangi Ai.

Maafin Ai, karena terkadang tidak memahami kesulitan dan kerja keras yang sudah Papa lalui untuk mempersiapkan masa depan Ai. Terima kasih Pa, karena telah menjadi teladan yang baik, menjadi motivasi bagi Ai untuk tidak mudah menyerah, dan untuk tetap memberi arahan walau sering pula Ai abaikan. Selamat hari Ayah, Pa. Papa mungkin bukan Papa terhebat di dunia, bukan Papa terideal bagi setiap anak di dunia. Tapi, Papa adalah Papa yang tepat bagi anak dengan karakter seperti Ai. Terima kasih Pa, tetap sabar menghadapi Ai dan Mama ya Pa. Tunggu saja, sebentar lagi Ai pasti jadi orang sukses dan memberikan hidup yang lebih nyaman bagi Papa dan Mama.

Minggu, 06 Juli 2014

Today's Sacrifice

Hi, Here I am again, with a brand new story for you to read.
So I will tell you about my 1st experience visiting one of the most eagerly awaited annual event of Jakarta, Pekan Raya Jakarta (PRJ). Well then, I know I don't like emm, or exactly I almost hate the crowd, really I feel like I am gonna lost consciousness and hard to breathe when I am in the middle of the crowd, and that is what I mindful chosen activity today, visiting the last day of the big annual event of Indonesia's capital city. And... as expected, of course it's gonna be soooooooooooo crowded. I went there with 3 friends of mine (Jesica, Ney, and Sarah) they are my room neighbor in the house I live in for 1,5 month in Jakarta. 
So, I feel like I got a new learning how to shop with the girls, well I know, I barely never go to a place, whether it's mall or market to do a window shopping, I shop what I really need, and this is the truth of myself that unfortunately really not match with most of the girls....... but then, I know, we can't force people to understand us, we have to understand and try to adapt with it, as a nature of most girls have, I should have tried to. I have experienced doing a late night shopping with my best friend Devita, her Mom and her aunty, and it feels like my leg gonna broken off, and my head is so dizzy looking what they do and asking the same question over and over like "Is it cute?", "Is it good?" and I just say hmm nice, good, this looks better, your skin suits with this. like a million times. That is not mean that I am not honest, I am honest because girls look beautiful with those passionate eyes of shopping and adoring something to buy, so because they look happy, I think they're good with those stuff. hehe. I know I am not a good consultant of fashion. but I always try my best to give a comment. And that is what the same thing I do today..... Helping find out the girls of the shoe pair with the same size because it's mixed with others in the discount box and almost all the girls there seemed desperate to find the matches hahahaha, except me. 
I know it's a pity to not shop a lot in this event because the branded things are being discounted and there is an admission to enter the fair, Rp 30.000,00 for exact. But still, I love my money more than my whims.
The 1st rule to hang out with this three girls is...... make up. you know when I almost done preparing myself to go, they have already seems beautiful with the make up, and I like an elementary students asked, where do we go? why everyone dress up and make up well, so then our great make up artist, Jessica lend a hand to do a magic with my face. I am not saying I was looked more beautiful, but I was really looked different from usual, whether I don't know better or worse, but I love my eyes so much, with the great eyeliner she painted on cover of my eyes, thanks a lot dear !

then so, I really feel exhausted now, and a bit sorry why didn't I shop more, lol my woman nature is coming late. the most things that make me in a grieve today is the Rp 30.000,00 awful chicken noodle, I didn't even eat quarter of the portion, what a waste (I am on my period, so I didn't fast today :p).
but no matter how exhausted I am today, I am thankful to have you all around, thanks for willing to invite me shopping with you all. :) they really shop a lot of stuff !!! every one of them buy like more than three items in their shopping bag, and I went home with  a pair of shoes (Jesica's choice) and a tumbler with the 7 grade of quality, Arin says that this is the best plastic quality for a tumbler, as good as even better than Tupperware has and I got those two things only Rp 47.500,00 :))
our tickets
 Let the pictures tell you more ....

Jesica's magic
the girls : Ney, me, Jesica, and Sarah

happy with Sarah's new tongsis :)) aww yeah, there is Kak Jane too
wearing a hanbok


tasting the delicious fish(?) ice cream

while others busy shopping, I sat outside and took selfies

with Sarah in the foodcourt

in the foodcourt, my bad luck to choose a chicken noodle 
Jesica's choice

the 7 grade tumbler :p

7


It's not about where to go, but with whom you go along :)
Thanks for the tiring yet fun day girls :)

Minggu, 29 Juni 2014

Selamat datang, Ramadhan.

wah, cukup lama juga nggak mampir ke sini ya hehe. 
Selamat Malam dari Gg Pejambon III, namanya kaya masih di daerah Surabaya saja ya, padahal sudah sampai ke pusat Ibu kota, ring pertama pemerintahan negara Indonesia. :))

Well, selalu ada cerita yang ingin diungkapkan ketika menuliskan, salah satu cerita yang cukup membuat hari ini (Sabtu, 28 Juni 2014) menjadi "berkesan" menggerakkan tanganku untuk mengetik walaupun dalam keadaan ngantuk dan tethering yang nggak begitu lancar #nasibanakkos.

Bagiku, hari ini merupakan hari yang menyenangkan, berjalan-jalan bersama teman-teman Basilisk yang menjalani ibadah KP di region Jakarta dan sekitarnya ke Kota Tua sampai ke Kemang Village, itu jalur busway koridor 1 udah dari ujung ke ujung, tapi mau kemanapun kalo sama kalian sih aku seneng-seneng aja, makasih yaa, Basilisk for the good times :')

Tapi bukan itu yang ingin aku ceritakan di sini hehe.

Semuanya terasa menyenangkan kalau bareng temen-temen Basilisk, sampai tiba saatnya pulang.......
walaupun harus berdesak-desakan dan berdiri di busway pas pulang tadi, aku yakin ini gak separah temen-temen lain yang harus setiap pagi dan sore naik kendaraan umum dari rumah atau kosanya ke tempat magang, memang benar, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? mengingat aku cuma perlu jalan kaki 10-15 menit untuk sampai ke kantor Pertamina Pusat, Alhamdulillah. 

Jam sudah menunjukkan pukul 19.30 ketika kami para Pejamboners sampai di Istiqlal, masjid terbesar di Indonesia dan ketiga terbesar di dunia (menurut ketua Panitia kegiatan Ramadhan Istiqlal saat memberikan sambutan tadi, Imam sudah memimpin solat isya di rakaat pertama. Langkah kaki pun dipercepat nyaris berlarian agar sempat menyusul. Namun ternyata baru pertama kali aku menginjakkan kaki di Masjid ini, dan alhamdulillah sudah mendapatkan banyak "kesan". hahaha

Saya menulis ini, bukan untuk sok suci atau sok tau mengenai agama, saya pun masih banyak memiliki cela, tentunya, hanya saja ada hal-hal yang pasti tiap orang merasa ada yang salah, dan itu yang saya rasakan hari ini, bukan untuk menyatakan diri sebagai orang yang baik atau apalah kesannya, hanya ingin berbagi cerita saja.

Here we are....
Saking besar masjidnya dan banyaknya jamaah, tentu perlu adanya penitipan alas kaki bagi para jamaah, banyak dari jamaah yang hanya memasukkan alas kakinya ke dalam kantong plastik  lalu menaruhnya di sembarang tempat, okelah itu pilihan untuk percaya diri bahwa tidak akan hilang atau menggunakan fasilitas penitipan yang sudah tersedia. Namun ternyata, 2 dari 3 (atau 4 ya) tempat penitipan alas kaki tadi sudah penuh, astaga sudah lari-lari kaya apa tadi sampai akhirnya dapet kartu penitipan alas kaki.

Selanjutnya ini mungkin klimaks, inti cerita dan yang bikin hati ini paling nyut-nyutan hari ini. Yak, ketika mengambil air wudhu. Jadi, tadi aku berwudhu di salah satu tempat wudhu yang disediakan, tempat masuk wudhu perempuan dan laki-laki memang berdampingan namun tempat wudhu laki-laki agak lebih jauh masuk ke dalam dibandingkan tempat wudhu wanita. Tapi apa yang saya temui tadi benar-benar bikin saya tercengang dan bingung sendiri. Harus saya akui kalau saya memiliki kemampuan navigasi yang buruk, tapi jelas saya bisa membaca bahwa tempat yang saya masuki adalah tempat wudhu wanita.

Tempat wudhu ini terdiri dari 4 atau 5 spot lingkaran yang dikelilingi oleh kalau tidak salah 5 keran di masing-masingnya, namun sangat menyedihkan dan membingungkannya, 3 dari 4 spot itu terisi oleh jamaah LAKI-LAKI. Entah mungkin saya yang terlalu lelah atau sensitif tapi hal tadi benar-benar membuat saya bingung, ini saya yang salah masuk atau bagaimana? bagaimana bisa masjid sebesar ini tempat wudhu perempuan dan laki-laki bercampur, saya sampai sempat termenung beberapa saat melihat keadaan sekitar dan kembali membaca tulisan tempat wudhu wanita..... sampai akhirnya saya terdengar suara imam yang sudah memasuki rakaat ke empat :( akhirnya saya putuskan menggulung lengan baju saja, sampai akhirnya ada seseorang yang berteriak setengah membentak dari luar tempat wudhu wanita mengingatkan mereka yang entah itu laki-laki atau bukan kok bisa-bisanya masuk tempat wudhu wanita, untuk segera pindah tempat, tapi mereka tidak bergeming dan melanjutkan wudhu.... laki-laki macem apa itu, nggak menghargai perempuan sama sekali :( mungkin bagi beberapa orang itu bukan menjadi masalah yang besar, tapi bagi saya ini menandakan ada yang salah dengan orang-orang di sekitar kita, kenapa hal ini bisa terjadi? siapa yang memulai? siapa yang mereka contoh? Sama seperti kejadian kantong plastik yang bergelempangan di bawah tangga masjid, seperti yang saya katakan di awal memang pilihan untuk percaya diri dan yakin barang kita tidak akan hilang atau memanfaatkan fasilitas yang ada, tapi ketidakrapihan tadi benar-benar menggambarkan ketidakteraturan. Sangat disayangkan kejadian yang kurang menyenangkan di tempat wudhu tersebut.

Selanjutnya, ketika menuju ke tempat sholat satu lantai di atas tempat wudhu, terdapat tangga untuk menuju ke sana, namun lagi-lagi sayangnya tidak ada pembeda bagi jamaah laki-laki atau perempuan untuk menuju ke tempat sholat, apalagi di taraweh pertama dan di masjid utama seperti istiqlal banyak sekali jamaah yang berbondong-bondong ke sana, entahlah saya yang salah masuk pintu, atau sebenarnya ada pembeda tapi lagi-lagi tidak dituruti oleh orang-orangnya.

Yah bagaimanapun saya harus merelakan kehilangan jamaah sholat Isya di Istiqlal karena serangkaian kejadian di awal tadi, akhirnya saya munfarid sholat Isya di shof belakang, setelah selesai saya segera mencari shof yang seperti biasa sayangnya banyak yang bolong-bolong di shof depan :( Padahal lurus dan rapatnya shof adalah salah satu keabsahan sholat berjamaah :( bahkan ketika mulai taraweh tadi shof di depan saya ada anak kecil yang tertidur melintang, membuat shof menjadi terpisah sedih sekali, di shof saya pun juga longgar, tidak mengenai kelingking kaki satu sama lain, walaupun sudah merapatkan ke jamaah sebelah kiri saya, tapi terdapat jarak yang cukup longgar di antara dia dan jamaah di sebelahnya dan saya ke jamaah di kanan saya :'

Namun, segala hal yang membuat saya cukup badmood di awal tadi hilang seketika saat mendengan ketua Panitia serangkaian kegiatan Ramadhan di Istiqlal menyampaikan sambutannya, subhanallah, setiap harinya di bulan Ramadhan, masjid Istiqlal menyediakan 3000 makanan dan takjil serta mencari katering yang tidak mencari untung (mungkin maksudnya tidak terlalu banyak untung ya), bahkan di sepuluh hari terakhir pun panitia menyediakan 1000 kardus makanan untuk sahur, tidak hanya itu, serangkaian kegiatan lain seperti santunan anak yatim dan sunatan massal pun dilaksanakan, serangkaian kegiatan tersebut tahun lalu menghabiskan dana sebesar 2,5 milyar rupiah. jleb, saya langsung malu mendengar angka yang begitu besar disebutkan karena sebelumnya ketika ada kotak sumbangan lewat saya baru sadar kalau baru saja mengambil uang di atm dan tidak ada uang pecahan lain sepeser pun yang saya bawa, saya malu sekali, untuk mengeluarkan uang yang bahkan tidak sampai 0.000 sekian persennya uang yang Istiqlal butuhkan untuk menjalankan serangkaian kegiatan tersebut pun aku harus begitu lama berpikir...  Astaghfirullah. Padahal sungguh Allah akan membalas berkali-kali lipat niat baik dan sedekah kita.

Selain itu, imam yang memimpin sholat tarawih dan witir 11 rakaat tadi benar-benar memiliki bacaan yang fasih dan indah, rasanya kemarahan yang tadi sempat muncul benar-benar sirna dan serta merta haru yang masuk ke dalam diriku. Teringat mama yang biasanya kami bersama-sama mencari shaf yang rapat :') dan saat-saat berpuasa bersama keluarga, walaupun tidak ada hal yang luar biasa, namun bersama mereka tetap menjadi hal yang utama bagiku.

Yah, begitulah cerita mengenai Istiqlal dan kesan kesan yang harus dirasakan pertama kalinya hahaha. Semoga lain waktu tidak mengalami kesan buruk lagi. aamiin.

Well then, terakhir, sedih juga ya ternyata puasa hampir pasti sebulan nggak sama orang tua, tapi gapapa, ini ibadah dan niatnya juga untuk mama dan papa kok, bismillah. Tetap semangat beribadah yaa teman-teman :) yaah walaupun di kosanku yang puasa cuma aku dan satu orang lagi yang sedang pulang kampung sepertinya, nasib deh. haha. #curhatdikit

Makasih sudah bacaa, maaf kalau absurd, maklum ditulis dengan keadaan capek :)) semoga bermanfaat deg sedikit banyak :)

Selamat beribadah di bulan Ramadhan bagi yang menjalankan, dan tentu selamat liburan juga yaa ;)
Mohon maaf lahir batin sekalian yaaa :)


Minggu, 25 Mei 2014

my dearest, Ayu

Hi My friend, my team, my almost-same personality, lol.
Happy birthday to you, you're turning 21, it's clearly not a teen-ager anymore, you must be more mature. :)

You know, I still remember how we first met, you with your green softlense suddenly came to me and asked me a ride to Informatics because we're in the same class of Religion subject. You know, how I was feeling that time is like..... who is this girl, do I know her name? and whether her eye is green, it's awkward to see someone with a green eyes...... And I was just like, okay you could join me, and you were keep talking like we had known each other. lol. I am sorry, I know I am not good at making friends, and you might think that I am an awkward and stiff girl with no respond by your really long conversation :))
remember this pict? :))


Today, is your big day, you have a right to celebrate it, but it's wiser to you to evaluate yourself and prepare for years ahead. what I wish to you is, please don't be so easy to cry, I know I am easy to cry too, but I hate seeing someone crying and I can't help her, please just let me know if you have something to tell. well, though maybe I can't help you, but at least maybe you will feel easier...

you had a great way of doing something, fast and good enough, but you're easily to get panic too, don't you ever feel alone, please. you have people who love you, if you don't believe me, see how many people will tell their wish to you today, and how many candles and cakes or maybe gift you receive today. But you know, birthday is not those such thing, it's about we're getting old, and we have to behave like we are older, wiser, and more mature.

Happy birthday Ayu Nastiti, I might be not a good friends or one of your best team, but I promise I always be there if you need someone to talk, listening could be my best potential.


Your part of team, your friend, your favorite writer :p

Ariesty Rafika.

I wish you nothing but the best, happy birthday :)


Selasa, 20 Mei 2014

(just) another unlucky day

I know I had a lot tasks to do, but my mind constantly denying to concentrate in my task. I had a kind of bad day today, yeah I am not usually judging something, but I really feel so bad today. I lose a big chance today. something I've been waiting and dreaming since I was kid. Go to Japan. I know even I succeed applying my requirements on those program, I may still not succeed in next interview stage, but I feel worse when I failed something because I have lack of preparation, and it has already happened not only once in my life, it might show me that I am not kind of people that could organize well, but I am truly a people who's not afraid to try even in the most limited or almost impossible timing. 

I saw the publication of JST program from ITS IO website less than a week ago, but a week ago also kind of rough week to me, to be honest also depressing. I had a lot college tasks to do, because I had neglected them for another activity in a week before -preparing for Balistik- :).  So I fed up with my Master plan Final Project, proposal, dashboard and kind of other things, and I forgot about preparing the requirements for applying JST program, and I also think that I have already had every document needed. I reread carefully the requirements yesterday, and I shocked, how can I skip the recommendation letter and transcript in English part? So I quickly asked my lecturer help, Mrs. Mahendrawati to write my 1st recommendation letter, and she accept and could give me the letter the next day (which is today, and also the last day of submission). So I prepare everything in a hurry. I hate being in a hurry, even when doing a college task, I prefer doing it as fast as I can, so I won't be in a hurry, why could I be so careless for another thing that  maybe could give me more than just a college task like this? this is my first mistake. It is not my first time losing a kind of free-paid exchange, I was also late-knowing and being in a hurry that time.

Okay, Let's start with today's activity, so today I went to UPMS giving my proposal for B.Indonesia Course and present it to Mr. Marsudi, it takes a long time for each group, so that was out of the schedule. It's okay, I was so sure that I could submit the requirements before 04.00 pm. So I took my recommendation letter from Mrs. Mahendrawati in Plaza Dr. Angka and stopped a while to read it, I smiled, I felt and wondered  and afraid in the same time, do I as good as she write? or maybe I am just being happy in my head, the recommendation letter could be so general for her, but I felt so overwhelming reading how she appreciate me all these time. But vice versa, I also feel, I may not as good as she write, yet. I still have many flaws as a students or her assistant, I still need much of improvement.

So, then I go to Manarul because it was already Dhuhur. I ensure that my documents have been all prepared. I filled in the form racily. I go back to campus, because it was already 00.30 pm and I have a course schedule. By the time I get to the Laboratory (LPSI), I sat and wait for the assistant, but it turns out to nothing, the class is cancelled. And then I scan all the document in LPSI and transfer it to my flashdisk. I remembered I haven't signature the attendance of Bahasa Indonesia course, so I went to the adiministration office, as I presented in UPMS before. When  I went there, I met Levi that also preparing the requirement, he asked about how to get an english transcript from our department, so I stared to him and listen carefully, how stupid I am, I thought it's enough to attach the translated transcript without any confirmation from the bureaucracy. okay, I tried to be calm. I still have time for preparing the requirement, I asked Ms. Fian how can I get the translated transcript in English, she suggest us translating it by our self but with the letter number from the administration and signature of our Head of Department. Because it was not enough time to propose the English transcript to the vice rector. So I prepared it quickly and almost hopeless in the same time, I was really afraid if I couldn't submit before the due date. I felt so guilty to Mrs. Mahendrawati who has already written my 1st recommendation letter, and I really don't want to make her letter in vain. I kept telling myself that I could make it, I ran between the administration office and LPSI most of the day. Finally I got my legitimate English transcript with the sign of head of Information Systems in it at 03.30 pm. I go back to the LPSI and scan the transcript. Finally, all done ! by the 03.35 I reached the closest computer with an internet connection in LPSI and willing to send the email to Int Office. But well, maybe one bad thing is never enough. HOW COULD THE 3 out of 6 SCANNED DOCUMENT FILE IS BROKEN? I still want to try my best, I ran again toward my bag downstairs and take all the document needed and re-scanned it. I saw the time in the computer it shows me 03.45 I kept wishing that the scanning process could be fast. All the document has re-scanned at 03.54 pm in the  computer taskbar, I borrowed Rima's laptop to send the email, and my heart almost stopped beating see the time showed in her laptop, "Is it already 04.01 pm Rim? I asked to ensure that she didn't set her clock in advance. " She said yes, I almost crying by the time. I desperately tried to send the email though it's already 4 minutes late, and the email automatically rejected caused by the quota exceeded said the email. I exhale hardly. I felt so sad and angry to myself in the same time. I go home with my blurry vision, feel guilty and pathetic.

What is the point of my long-dramatic posting -if you thought so- I just can't forgive myself for being so unprepared for many things. I keep asking myself what keeps me busy all this time? Have I already miss-organized my activity or others, so I have to lose these kind of chance? I am so sad, feel so pathetic of myself. I wonder Am I doing the right all of this time? until I had no time for my own self, preparing something bigger.... or I just a messy, lazy girl that desperately try to be an active people, ignore skipping class and task but have no time to prepare this kind of requirements that I have eligible, not by the due date time?

Forgive me, Mrs Mahendrawati for not using your great recommendation letter for this program, I will find another chance, that could be as good as this one, and I will prepare it in advance, won't do these things anymore and I won't let your help be useless. And trust me, I will try my best to be as good as your appreciation in the recommendation letter, thanks for all those positive perception of myself. :')

P.S : I checked my flashdisk again before I post this, to look the scanned document, and it's all broken again, is it possible that my flashdisk is the main problem? why could these happen?

well, maybe it's just another unlucky day for me, the next day and future must be brighter than today.

Sabtu, 12 April 2014

Self Reminder

For other people 12th April might be another day passed in their life, but for me it shows me that I am quantitatively getting older and adding one digit in my age. I realized that getting older is a must that everyone couldn’t avoid, but somehow, for me this kind of not-teen-ager anymore is a kind of new things to aware. Not to be dramatic, but I feel like….. I am twenty, my age is not something-teen anymore and it shows me that I am closer to some uncertainty of life after I graduated from my Bachelor degree about a year ahead. I don’t know which one is feeling more sad, is that me the one who looks my parents getting older and start to find difficulties on reading, listening even standing from the sitting position or my parents that see me getting more mature (I wish) but have very little time to spend with them, I rarely going home due to the much tasks to do or an organization activity, and most of the time I spend when I am going home is sleep….. I know I am so mean, but I really feel tired.
No matter how many times I have to spend in a traffic around Surabaya to Candi, Sidoarjo, if I have time, I won’t put off these kind of rare chances. Do you know what is it all for? To charge my spirit. For me, my parents are the most important person in my life. Recently I really feel sad if I can’t take a time to see them, to make sure that they are alright, not only wondering are they alright almost every time before I am going to sleep.
Until this 9th week of my 6th semester, I could proudly say that I haven’t been absent in all lecture I take, there’s one of my friends that it’s something great doing. But for me, it’s the only thing I could do to make myself sure that I have done my best to create a better future for my family, not to be drama-queen, but I am fully realized that I am not born in a royal family but nor in a difficulty in economy either. Our family is a kind of maybe the most family in our country, we could eat well every day, pay the tax and monthly bill. But for other things we have to arrange it well. I almost forget when did the last time we have a family trip together for holiday….. yes, I am sure I am not the only family that living in this kind of life, but the only thing I want to make sure that our life will change much better, for my mom and dad that would never stop pray for me and always try to determine that my need has been filled up, till sometimes I feel that it’s a bit over seeing them giving me too much attention that I couldn’t reply yet.
My mom and dad are not a professor nor an employee in a reputable companies, but they always show me that study is a need, no matter they are already half-century years old, they keep on studying. My dad is recently busy with his dissertation, he said that if he want be a professor someday, so we could live better too. No matter how he is so not accustomed with the things called computer, Microsoft word, and internet, he keeps on writing, keeps on studying, this makes me sad that I couldn’t spend more time to help him correcting his typewriting because I also have too much tasks to do, I really feel very sinful when I was so much tired but my dad keep in asking my help and I am a bit grumbling and sometimes being so rude, how could I be this kind of the only child he has? L
My mom, she might be only a usual housewife, but I see her as a wise woman, very tough and so reliable. She’s not a scholar, even a master. But in her mind, she has a big spirit of studying, I adore her bright eyes when she’s telling me about her activity in her recently activities, taking a free lecture of Arab and Islam things in D2 Muhammadiyah University. She always tell me that she’s very sorry to study in this age, whether there’s no late on studying, but she finds many difficulties in retrieving a lecture. She’s not the only Mother in those program, but I believe that my mother is the one who have the most spirit to study beyond her friends in same age. I see her reading a lot of things and ask me to be her dialogue partner to keep in mind of Arabic language. I know she’s not the best student, but I really see the aim of study in her eyes. She say she will study to give her husband and child the same knowledge that she got in that free program.
These two people keep on telling me that there’s no excuse for not studying, and this is why I always force myself, no matter how much I feel tired, to keep on finishing my task as good as I can and not skip the class as long as I am in a good condition. This all of business that a lot of people say that I take too much responsibilities are no other to ensure that I have tried my best to prepare their comfortable life, much better place to life, facilities and all of the things that we couldn’t have yet. I love them, and I realize that as I have my twenty birthday, they’re also getting older, and none of us know how much our remaining time to make our parents proud, to make them know that we are trying our best, in our own way, that we wouldn’t make them sad by giving them bad transcript of the education that they already provide to us with all of effort and hold they’re ego just for us.
In this period of time, I just write to keep warning myself that there’s no excuse for me to be failed. Just like my father always trigger me to not be satisfied of what we’ve achieved, there are a lot of people doing better than us, why do we have to be so arrogant by being our self? 

Minggu, 06 April 2014

Productive Sunday Morning

It's a sunday morning, even it is too early for me to start an activity. Due to the most of course schedule in 6th semester I take is started on 12.45 pm. It's a bit hard for me to be productive in early morning. Lol. But next week I will be an assistant for one of the 4th semester course that is scheduled in 7.00 am so I have to be accustomed and start my day as it should be, as early as possible. So I started today in PJTL, one of the journalistic training presented by BEM FTIf, I force myself to be productive in creating a 'kultweet' eventhough honestly I have prepared most of the tweet last night, so this is what I produced this morning, I wish this wouldn't be a bad opinion.

nb : Retweet di akun @rariesty dong, biar dapet hard-disk haha. selain emang butuh harddisk, emang kepengen nulis ini juga sih, semoga bermanfaat xD



#1     Wah, gak kerasa sudah tanggal 6 April, tiga hari lagi akan diadakan sebuah pesta akbar bagi masyarakat Indonesia. @BEM_ITS #GIM
#2     Pada inget nggak tanggal 9 April tahun ini ada momen apa? Atau sengaja memilih lupa dan disibukkan dengan UTS? @BEM_ITS #GIM
#3     Miris jika iya,mengingat sebagian besar para mahasiswa berkesempatan menyuarakan hak pilih dalam pemilu calon legislatif. @BEM_ITS #GIM
#4     Bukan hanya karena momen ini adalah momen pertama, namun juga karena pentingnya porsi suara kita @BEM_ITS #GIM
#5     Mengapa penting? kuantitas mahasiswa yang memiliki hak pilih cukup besar untuk memberikan pengaruh dalam hasil akhir @BEM_ITS #GIM
#6     Selain itu, para mahasiswa memiliki wawasan lebih dibandingkan dengan masyarakat umum @BEM_ITS #GIM
#7     Sangat disayangkan kalau kita memilih lupa dan mengabaikan pentingnya suara kita dalam pesta demokrasi ini. @BEM_ITS #GIM
#8     Mahasiswa tentu memiliki pemikiran kritis, ditunjang dengan akses info yg mudah serta diskusi yang sering diadakan @BEM_ITS #GIM
#9     Dengan begitu banyak wawasan, mahasiswa harusnya memandang pemilu sebagai momen krusial dan wajib berpartisipasi @BEM_ITS #GIM
#10 “Aku nggak tertarik sama politik,pesimis liat caleg-caleg, aku cuma pengen kuliahku cepet beres, cari kerja, hidup enak” @BEM_ITS #GIM
#11 Waduh, justru itu, kalau kamu punya keinginan seperti itu, kamu harus sangat peduli dengan politik. @BEM_ITS #GIM
#12 Bagaimana bisa mendapatkan pendidikan, lapangan kerja yang memadai dan kemudahan kalau bukan dari kebijakan pemerintahan? @BEM_ITS #GIM
#13 “Halah, meski aku milih, belum tentu yang aku pilih bener, bebas korupsi dan bisa mengelola pemerintahan daerah dengan baik” @BEM_ITS #GIM
#14 Memang, tidak ada jaminan, benar salah bukan masalah, namun kita tahu bahwa sistem seperti ini lah yang digunakan di Negara kita. @BEM_ITS #GIM
#15 Apabila kita tidak menggunakan hak pilih, apa tidak khawatir digunakan oleh oknum lain yang memiliki ambisi tidak baik tentunya, apa kita rela? @BEM_ITS #GIM
#16  “Nah, itu, kejadian jual beli suara, mau milih juga percuma, nanti yang menang ya yg punya modal banyak untuk beli suara” @BEM_ITS #GIM
#17 Justru itu, dengan ini kita harus memperkecil jumlah suara yang bisa dibeli dan dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab. @BEM_ITS #GIM
#18 Oleh karena itu, dimulai dari diri kita bahwa suara kita punya potensi untuk dibeli, lebih bijak bagi kita untuk menggunakannya. @BEM_ITS #GIM
#19  “Partai apa dong yang bakal aku pilih? Sebagian besar sudah punya riwayat korupsi, bahkan partai yang saat ini berkuasa pun begitu @BEM_ITS #GIM
#20  amati track record, oknum mungkin sudah mencoreng citra, namun coba dirunut lagi prestasi orang yg diusungnya, pasti ada. @BEM_ITS #GIM
#21 Kenali visi-misi organisasi, pengalaman dan prestasi di dunia politik.cari alasan bahwayg dipilih merupakan pilihan tepat. @BEM_ITS #GIM
#22 apabila tetap tidak menggugah hati, datanglah ke TPS, hadir dan jadilah bagian dari suara yang tidak bisa dibeli @BEM_ITS #GIM
#23 Pilihan bisa berupa memilih atau tidak memilih alias membuat kertas suara menjadi tidak sah. @BEM_ITS #GIM
#24 Walau tidak dianjurkan, tentu lebih baik daripada ada memberikan kesempatan terbelinya suara kita. @BEM_ITS #GIM
#25 Masih ada beberapa hari untuk memantapkan hati dengan pilihan calon legislatif yang diidamkan @BEM_ITS #GIM
#26 kenali dan amati rekam jejaknya, pastikan suara kita terpakai dengan pilihan yang bijak. @BEM_ITS #GIM
#27 Ayo ke TPS terdekat, tanggal 9 April 2014 dan berpartisipasi di pesta demokrasi lima tahunan ini. @BEM_ITS #GIM
#28 Kalau tidak memanfaatkan kesempatan ini dan membiarkan jatuh ke tangan yang salah, haruskah menunggu lima tahun lagi? @BEM_ITS #GIM
#29 Saya bukan pengamat politik yg mahir melihat perpolitikan, saya hanya peduli dan yakin bahwa Indonesia masih punya harapan @BEM_ITS #GIM
#30 Mulai dari diri sendiri, kita harus peduli dan optimis, selalu ada harapan bagi Indonesia. @BEM_ITS #GIM
#31 Kebaikan dari seorang individu akan kalah dengan kejahatan yang terorganisir, mari bersama kita menuju kebaikan. @BEM_ITS #GIM
#32 Yuk ke TPS 9 April 2014 untuk menyuarakan hak pilih kita dalam pemilihan calon legislatif daerah. @BEM_ITS #GIM


diretweet dan doakan dapet hard-disk yaaaa :))