Jumat, 30 November 2012

sepenggal cerita~

Bertemu dengan kamu adalah hal yang sudah Dia rencanakan, entah dengan maksud apa. Bahkan sejak pertemuan pertama kamu sudah meninggalkan kesan baik bagiku.  Aku mengagumimu karena kesederhanaanmu, kecerdasanmu, dan keramahan yang mungkin tidak semua orang miliki. Jujur saja, semua itu terjadi tanpa kurencanakan, dan memang tidak ada rencana lanjutan yang kubuat. Karena bersama kamu aku tidak pernah merasa membutuhkan sesuatu yang lebih, kamu entah bagaimana caranya selalu membuatku merasa cukup, dan aku juga tidak pernah dan memang tidak ada hak untuk meminta lebih.
Kekagumanku padamu selayaknya seorang musisi yang menemukan penyanyi yang bisa menyanyikan lagunya dengan pas, di tangga nada yang pas, dengan oktaf yang pas, dan dengan jenis suara yang pas dengan lagu yang ia ciptakan.
Begitu pula dengan kamu, kamu hadir bagaikan alunan musik yang dengan nyamannya masuk ke telingaku, aku mungkin bukan musisi yang bisa menciptakan lagu, bukan, aku hanya penikmat musik. begitu pula dengan kamu, kamu mungkin bukan penyanyi yang bisa menyanyikan lagu dengan baik. Namun entah bagaimana caranya, kamu bisa menghadirkan melodi indah melalui tulang pipimu yang selalu terangkat, melalui renyah tawamu, dan cerita yang tidak kunjung habis mengenai kamu beserta hidupmu.
Dengan kamu, aku seperti menemukan tempat, tempat yang tepat untuk aku menjadi diri sendiri. Tidak ada kepura-puraan, tidak ada keterpaksaan, dan tidak perlu aku memutar otak untuk bisa diterima di sisimu. Kamu entah dengan bagaimana caranya selalu bisa membuat orang lain nyaman berada di sekitarmu, seperti kubilang, musikmu begitu nyaman didengar, dinikmati, dihayati.
Kamu adalah lagu favoritku yang bahkan ketika aku putar berkali-kali aku tidak pernah bosan, aku sudah terbiasa untuk menjadi pendengarmu, ya, hanya dengan kamu aku bisa menjadi diri sendiri yang lebih banyak mendengar ketimbang berbicara, yang lebih banyak tertawa ketimbang memikirkan cara untuk membuat orang lain tertawa. Kamu, kamu bisa begitu mudah tertawa dengan candaan sederhanaku yang bahkan kadang tidak aku pahami dimana sisi lucunya, sudah kubilang, kamu selalu bisa membuat orang lain nyaman.
Sejak pertama, kita sudah ditempatkan di titik start yang sama, dengan jarak yang seharusnya. Aku sudah terbiasa dan nyaman untuk berada di jarak yang secukupnya, dekat namun tidak bersinggungan denganmu. Seperti jarak matahari dengan bumi, sedikit saja bumi menjauh dari orbitnya yang sekarang, bumi akan membeku, dan sedikit saja bumi mendekat maju dari orbitnya, maka bumi akan terbakar. Aku takut, dan tidak mau membayangkan untuk keluar dari orbitku sekarang dalam mengitarimu, biar hanya pada jarak ini kita saling melengkapi.
Aku tidak pernah tahu kemana cerita ini akan mengalir, entah sampai kapan kamu tetap mau menjadi musik bagiku, dan entah sampai kapan aku bertahan mengorbit pada jalur orbit yang seharusnya. benar kata seseorang tentang kamu. Sebenarnya bukan ceritamu, bukan kehidupanmu yang menarik, tapi kamu, ya kamu yang menarik.
Mungkin sebagian orang akan mengira tulisan ini adalah tulisan seseorang yang sedang jatuh cinta, boleh sajalah berpikir seperti itu. Aku tidak pernah dan sepertinya memang tidak memiliki bakat dalam menutupi perasaanku. Tapi aku yakin, ini bukan cinta, setidaknya aku bisa bilang dan aku jamin, belum.


2 komentar: