Senin, 15 Juli 2013

jamaah nowadays


سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ

“Luruskan shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya meluruskan shaf termasuk kesempurnaan sholat”.
ayat tersebut tentu tidak asing di telinga kita, terlebih ketika bulan Ramadhan dimana begitu banyak jamaah sholat berjamaah terutama ketika sholat isya dan tarawih, namun sudahkah lurus dan rapat shaf sholat selama ini?

semakin hari bukannya semakin bersinggungan antar jari kelingking dengan jamaah di sebelah dan bersentuhan bahu, namun semakin menjauhnya sampai bisa diselipi minimal satu anak kecil di antara jamaah satu dengan yang lain, ini yang saya alami ketika berada di jamaah wanita, terutama ibu-ibu, seringkali beliau ketika didempet malah bergeser, bagi mereka lurus dan rapat shaf adalah cukup dengan bersebelahannya sajadah. tentu saja shaf yang dimaksud bukan sekedar sajadah, kan? miris melihat fenomena seperti ini, bukannya sok alim, tapi mengingat dosa udah keterlaluan banyaknya, sayang banget kalau solat jamaah pun jadi gak sempurna dapet pahalanya gegara hal-hal seperti ini.

sedangkan, di jamaah laki-laki sepengamatan saya sepertinya hal ini mungkin tidak begitu sering terjadi karena..... ya karena umumnya laki-laki jarang bawa sajadah sendiri yang ukurannya besar-besar seperti pada shaf perempuan, hmm. 

lalu harus bagaimana? entahlah, saya juga bukan alim ulama yang bisa menerka kira-kira bagaimana solusi dari permasalahan ini, mungkin tulisan ini lebih banyak ditujukan untuk curahan hati, silahkan komen jika berkenan, karena ini adalah suatu fenomena yang sering sekali terjadi di sekitar kita sampai sudah dianggap wajar. pathetic.


saya sih cuma bisa nempelin jamaah di sebelah, kalau yang satu gak mau mepet ya mau gimana lagi, kadang juga uda diingetin cuma senyum, berbaik sangka saja mungkin orangnya ndak denger atau kurang paham ajakan saya. hehe. 

jujur wawasan mengenai shaf yang benar baru saya mengerti ketika SMA jadi mungkin wajar ketika orang lain belum banyak memahami, semoga kita bisa menjadi bagian orang-orang yang membiasakan apa yang benar, bukan membenarkan apa yang sudah biasa (quoted by Mas Deno).

ya gitu aja deh hehe, kali ada yang mau komen mengkritisi, silahkan, dibaca aja uda seneng ;'3

Related Posts:

  • Menghadapi orang dengan memperhatikan kepribadianYak, sebenarnya saya juga mau mosting ciri-ciri kepribadian koleris, melankolis, plegmatis, dan sanguinis. Namun karena udah diduluin sama mbak beejita. Wkwk buka aja dulu ini postingannya mbak cantik ini http://beejita.blogs… Read More
  • the daysebelum ini saya sudah memposting review film armageddon, nah sekarang saya mau menshare salah satu scene dari armageddon yang menurut aku bisa membuat terhenyak. ini ceritanya waktu presiden AS (di armageddon) mau mengumumk… Read More
  • Sistem Informasi – it’s just another beginTidak pernah terpikirkan oleh saya bahwa saya akan menjadi salah satu mahasiswi di Sistem Informasi ITS. Di luar rencana? Jelas. Waktu saya duduk di bangku SMA saya pernah berencana melanjutkan kuliah di universitas ini unive… Read More
  • Gelombang OtakBerdasarkan pengukurang dengan menggunakan alat yang disebut EEG (electro encephalograph) kita mengenal ada empat jenis gelombang otak, yaitu Beta, Alfa, Theta, dan Delta.         … Read More
  • Beda Sleep dan Hibernateseringkali kita bingung ya bedanya sleep sama hibernate apa sih? well, mungkin bukan kita deh. tapi aku. -_- jadi ternyata gini nih bedanya sleep sama hibernate. Sleep secara umum dikenal dengan istilah Standby&nbs… Read More

1 komentar: