setelah beberapa jam yang lalu saya ngepost, kali ini saya akan ngepost lagi mengenai apa yang saya pikirkan dan renungkan. hari ini aku ngeluhin masalah sedihnya gabisa pulang kampung (lagi) pada lebaran taun ini. yah seharian ini aku melalui lebaran di dalam rumah saya di Sidoarjo, asli di rumah aja.
beberapa saudara serumpun minang emang ada yang mengunjungi pada pagi harinya walaupun cuma sebentar, tapi lumayan lah daripada seharian tanpa tamu dan tanpa berkunjung kemana-mana. malemnya, ada tamu yaitu teman seangkatan papa pada saat mengenyam pendidikan AAL. mereka bercerita-cerita tentang bagaimana dulu saat melalui pendidikan yang keras di militer. ternyata meskipun hidup penuh jaminan yang dijanjikan oleh pekerjaan TNI namun mental dan niat tetap menjadi modal utama dalam melalui kerasnya pendidikan militer. tidak satu kasus ada taruna dalam proses pendidikannya sakit atau bahkan kabur saking ngga kuatnya. memang, kasus ini tidak hanya terjadi pada pendidikan militer, dimanapun kita memposisikan diri dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan, intention dan passion adalah hal terpenting.
aku kemudian paham kenapa papa begitu keras mendidik aku selama ini, tidak papa tidak pernah mengekangku tapi memang beliau kesannya banyak memaksakan hal dalam hidupku, ternyata memang latar pendidikan sangat berpengaruh. aku mafhum atas kekhawatiran papa akan sulitnya masa yang akan aku hadapi ke depan, rasanya merasa bersalah memang selama ini tidak bisa dan sering melawan kerasnya didikan papa, entah cara papa yang salah atau aku yang juga keras yang membuat kita sering kres.
no matter how he design me to be, I always feel suck. semoga segera damai lah dua aries dalam satu darah daging ini. :)
komen dong biar nilai KI nya bagus =))
BalasHapus