Rabu, 07 Desember 2011

2 - corgito ergo sum

Judul      : 2
Penulis   : Donny Dhirgantoro
Penerbit : Grasindo

buku kedua dari penulis best seller 5 cm ini tidak kalah menginspirasi dengan buku pertamanya. donny mahir dalam mengemas kisah perjuangan dengan menarik sehingga dapat menginspirasi para pembaca. novel 2 ini berhasil membuat saya meneteskan air mata haru namun juga berhasil membuat saya tersenyum bahkan tertawa kecil. setiap detil dalam novel ini memiliki pelajaran yang berharga bagi kehidupan sehari-hari.

dimulai dari kisah Gusni, seorang gadis yang memiliki kelainan gen sejak lahir. badannya yang begitu besar dan berat badan yang tidak pernah turun membuat Gusni menjadi berbeda dengan teman-teman sebayanya. sama seperti kakek buyut dan kakak dari ayahnya yang sebelumnya mengidap kelainan yang sama, mereka tidak bertahan hidup sampai umur 25 tahun karena penyempitan arteri. perkembangan badannya yang tidak wajar ini mengakibatkan Gusni tidak bisa mewujudkan cita-citanya menjadi pemain bulu tangkis seperti Susi Susanti dan kakaknya, Gita.
awalnya, kedua orang tua Gusni dan kakaknya Gita merahasiakan kelainan ini karena merasa Gusni belum siap untuk menerima kenyataan ini. namun saat Gusni berusia 18 tahun kedua orang tuanya akhirnya menceritakan kelainan ini kepada Gusni. di luar sangkaan Gusni begitu tegar menerima kenyataan ini, dia bahkan bersikukuh untuk bertahan melawan penyakit ini walaupun dokter pun telah mengingatkan bahwa tidak ada obat untuk penyakitnya. Gusni rutin lari pagi dari rumahnya sampai gelanggang olahraga dan lanjut latihan bulu tangkis bersama pelatih kakanya, Gita. Pak pelatih yang telah mengetahui kelainan yang dimiliki Gita pun tidak membeda-bedakannya dengan anak didiknya yang lain. ia percaya ada keinginan kuat pada Gusni.

"Kenapa kamu di sini?"
"Saya ingin hidup pak"
"Saya bukan dokter dan saya bukan Tuhan"
"Saya ingin main bulu tangkis agar saya bisa bertahan hidup pak"
"Saya rasa untuk itulah juga saya di sini"
dialog pendek antara Gusni dan Pak pelatih yang cukup menggetarkan hati saya, bahkan Gusni yang telah dipastikan batas hidupnya oleh dokter pun masih memiliki semangat yang begitu besar.
salah satu quote yang saya rekam dalam hati saya adalah ucapan Pak pelatih untuk memotivasi Gusni dan anak-anak didiknya yang lain "Jangan pernah meremehkan kemampuan seorang manusia, karena Tuhan sekali pun tidak" 
hanya ada dua pilihan dalam hidup kita, berjuang atau menyerah. terus atau berhenti. dan Gusni telah menunjukkan pada kita perjuangan tanpa henti.

buku ini layak dibaca semua umur, ringan dan mudah dimengerti. novel ini juga tidak melulu tentang perjuangan, ada bumbu-bumbu cinta yang diselipkan antara Gusni dan Harry teman 'besar'nya sedari SD. jangan ragu untuk membaca buku ini, nggak akan nyesel dan pasti akan termotivasi. kalau mau pinjem bisa di saya. tapi ngantri banget yaa. wkwk. :))
selamat membaca ! :D

thanks for reading.
keep positive ! :D
ariesty rafika
07122011

Related Posts:

  • upacara pedang poraPedang Pora, pernah nggak kalian diundang dalam acara pernikahan yang didahului dengan upacara pedang pora? ada yang belum pernah denger apa itu pedang pora? Pedang pora adalah suatu tradisi upacara pernikahan bagi perwira lu… Read More
  • 2 - corgito ergo sumJudul      : 2 Penulis   : Donny Dhirgantoro Penerbit : Grasindo buku kedua dari penulis best seller 5 cm ini tidak kalah menginspirasi dengan buku pertamanya. donny mahir dalam mengemas kisah perjuangan … Read More
  • Barangkali Cinta - deedikutip dari salah satu prosa pada buku Madre oleh Dewi Lestari Barangkali cinta Jika darahku mendesirkan gelombang yang tertangkap oleh darahmu dan engkau beriak karenanya Darahku dan darahmu terkunci dalam nadi yang berbed… Read More
  • Madre - tawa seorang peri, peri kami, periku :) Judul : MadrePenulis : Dewi “dee” LestariPenerbit : Bentang PustakaTanggal terbit : Juli 2011Jumlah halaman : 176Kategori : Sastra Terdiri dari 13 prosa dan karya fiksi, Madre adalah karya hebat lain yang dihasilkan oleh dee… Read More
  • Mother's dayHari ini, 22 Desember 2011 dikenal sebagai hari ibu. Well,  actually mother deserves get everyday of our live, not only this day. she had bet her live in our birth, live or death was being struggled. jangan cuma update d… Read More

2 komentar: