Dongeng Malin Kundang tentu bukan sebuah dongeng yang asing, seringkali Malin Kundang dijadikan contoh dongeng dalam pelajaran bahasa Indonesia. Lalu benarkah batu Malin Kundang yang dikutuk oleh ibunya tersebut masih ada?
Jadi ke sini lah kami untuk membuktikan, ke tempat
di mana ‘katanya’ batu Malin yang bersujud meminta ampun ke ibunya ketika
dikutuk, ya, Pantai Air Manis. Pantai Air Manis berada di ibu kota Sumatera
Barat, yaitu Padang, untuk menuju ke sana kita harus melalui bukit dengan
tanjakan dan turunan yang lumayan bikin ngeri, apalagi kemarin kami (read : aku
dan Ridho Zulandra) menuju ke sana menggunakan motor bebek yang emang bukan
untuk touring trek yang sejenis itu, jadilah perlu ngegas empot-empotan beberapa kali untuk
melalui tiap tanjakan untuk naik ke atas. Pantai ini merupakan another pantai di balik bukit yang pernah kukunjungi selain Pantai Goa Cina (read : Pantai Goa Cina)
Bagi saya kaki uda disapu ombak aja udah kaya obat, rileksnya bisa sampe ke saraf otak hahaha. walaupun tempatnya panas dan pasirnya pun ga sebagus pasir pantai lain yg teksturnya lebih halus, sementara di pantai ini pasirnya menyatu dengan air jadi lebih kaya tanah gitu mungkin ya. keunikan Pantai ini selain karena batu malin juga letaknya yang diapit beberapa bukit sehingga ketika ada ombak, ombak tersebut menabrak bukit-bukit di sekitar pantai sehingga air yang sampai di kaki kita pun dari berbagai arah, favorit banget deh bagiku. ini mungkin agak subjektif juga sih karena rasa cintanya sama kampung halaman juga, belum tentu bagi orang lain pantai air manis merupakan objek yang menarik, hanya saja saya ingin orang tahu bahwa di kampung saya ada Pantai bernilai sejarah, Pantai Air Manis. :)
Selain menuju Pantai Air Manis, kami juga mengitari kota Padang yang sebenernya kotanya ga gede-gede amat, tapi lumayanlah biar tau hehe. kami menuju sebuah museum yang bernama Aditya Warman. Museum ini berisi banyak informasi mengenai adat dan beberapa buku mengenai Minang. diiringi dengan lagu-lagu minang dan pemandangan yang apik dari jendela museum membuat rasa capek karena kepanasan keliling kota dan pantai pun hilang hehe, fyi Padang sama panasnya sama Surabaya, atau malah lebih ya? ._.
beberapa foto pendukung :
dikarenakan cuma di Padang 3 hari 2 malam dan dihabiskan lebih banyak untuk silaturahmi cerita mengenai Padang pun cuma bisa disajikan sedikit hiks. ya karena kampung saya masih harus dilalui dengan travel 3 sampai 4 jam dari kota Padang yaitu di Payakumbuh !
enjoy reading, tunggu cerita lain mengenai Bukittinngi ya. hehe.
Bagi saya kaki uda disapu ombak aja udah kaya obat, rileksnya bisa sampe ke saraf otak hahaha. walaupun tempatnya panas dan pasirnya pun ga sebagus pasir pantai lain yg teksturnya lebih halus, sementara di pantai ini pasirnya menyatu dengan air jadi lebih kaya tanah gitu mungkin ya. keunikan Pantai ini selain karena batu malin juga letaknya yang diapit beberapa bukit sehingga ketika ada ombak, ombak tersebut menabrak bukit-bukit di sekitar pantai sehingga air yang sampai di kaki kita pun dari berbagai arah, favorit banget deh bagiku. ini mungkin agak subjektif juga sih karena rasa cintanya sama kampung halaman juga, belum tentu bagi orang lain pantai air manis merupakan objek yang menarik, hanya saja saya ingin orang tahu bahwa di kampung saya ada Pantai bernilai sejarah, Pantai Air Manis. :)
dikelilingi bukit
sama batu malin
batu malin lebih dekat
tampak dari atas bukit
sori kualitas gambarnya mungkin dipengaruhi objek ya hehe (?).Selain menuju Pantai Air Manis, kami juga mengitari kota Padang yang sebenernya kotanya ga gede-gede amat, tapi lumayanlah biar tau hehe. kami menuju sebuah museum yang bernama Aditya Warman. Museum ini berisi banyak informasi mengenai adat dan beberapa buku mengenai Minang. diiringi dengan lagu-lagu minang dan pemandangan yang apik dari jendela museum membuat rasa capek karena kepanasan keliling kota dan pantai pun hilang hehe, fyi Padang sama panasnya sama Surabaya, atau malah lebih ya? ._.
beberapa foto pendukung :
tampak depan
di dalem foto sekali aja sama baju adat Payakumbuh xD
dikarenakan cuma di Padang 3 hari 2 malam dan dihabiskan lebih banyak untuk silaturahmi cerita mengenai Padang pun cuma bisa disajikan sedikit hiks. ya karena kampung saya masih harus dilalui dengan travel 3 sampai 4 jam dari kota Padang yaitu di Payakumbuh !
enjoy reading, tunggu cerita lain mengenai Bukittinngi ya. hehe.
0 komentar:
Posting Komentar