Bertemu dengan
kamu adalah hal yang sudah Dia rencanakan, entah dengan maksud apa. Bahkan
sejak pertemuan pertama kamu sudah meninggalkan kesan baik bagiku. Aku
mengagumimu karena kesederhanaanmu, kecerdasanmu, dan keramahan yang mungkin
tidak semua orang miliki. Jujur saja, semua itu terjadi tanpa kurencanakan, dan
memang tidak ada rencana lanjutan yang kubuat. Karena bersama kamu aku tidak
pernah merasa membutuhkan sesuatu yang lebih, kamu entah bagaimana caranya
selalu membuatku merasa cukup, dan aku juga tidak pernah dan memang tidak ada
hak untuk meminta lebih.
Kekagumanku padamu
selayaknya seorang musisi yang menemukan penyanyi yang bisa menyanyikan lagunya
dengan pas, di tangga nada yang pas, dengan oktaf yang pas, dan dengan jenis
suara yang pas dengan lagu yang ia ciptakan.
Begitu pula
dengan kamu, kamu hadir bagaikan alunan musik yang dengan nyamannya masuk ke
telingaku, aku mungkin bukan musisi yang bisa menciptakan lagu, bukan, aku
hanya penikmat musik. begitu pula dengan kamu, kamu mungkin bukan penyanyi yang
bisa menyanyikan lagu dengan baik. Namun entah bagaimana caranya, kamu bisa
menghadirkan melodi indah melalui tulang pipimu yang selalu terangkat, melalui
renyah tawamu, dan cerita yang tidak kunjung habis mengenai kamu beserta
hidupmu.
Dengan kamu, aku
seperti menemukan tempat, tempat yang tepat untuk aku menjadi diri sendiri. Tidak
ada kepura-puraan, tidak ada keterpaksaan, dan tidak perlu aku memutar otak
untuk bisa diterima di sisimu. Kamu entah dengan bagaimana caranya selalu bisa
membuat orang lain nyaman berada di sekitarmu, seperti kubilang, musikmu begitu
nyaman didengar, dinikmati, dihayati.
Kamu adalah lagu
favoritku yang bahkan ketika aku putar berkali-kali aku tidak pernah bosan, aku
sudah terbiasa untuk menjadi pendengarmu, ya, hanya dengan kamu aku bisa
menjadi diri sendiri yang lebih banyak mendengar ketimbang berbicara, yang
lebih banyak tertawa ketimbang memikirkan cara untuk membuat orang lain
tertawa. Kamu, kamu bisa begitu mudah tertawa dengan candaan sederhanaku yang
bahkan kadang tidak aku pahami dimana sisi lucunya, sudah kubilang, kamu selalu
bisa membuat orang lain nyaman.
Sejak pertama,
kita sudah ditempatkan di titik start yang sama, dengan jarak yang seharusnya. Aku
sudah terbiasa dan nyaman untuk berada di jarak yang secukupnya, dekat namun
tidak bersinggungan denganmu. Seperti jarak matahari dengan bumi, sedikit saja
bumi menjauh dari orbitnya yang sekarang, bumi akan membeku, dan sedikit saja
bumi mendekat maju dari orbitnya, maka bumi akan terbakar. Aku takut, dan tidak
mau membayangkan untuk keluar dari orbitku sekarang dalam mengitarimu, biar hanya
pada jarak ini kita saling melengkapi.
Aku tidak pernah
tahu kemana cerita ini akan mengalir, entah sampai kapan kamu tetap mau menjadi
musik bagiku, dan entah sampai kapan aku bertahan mengorbit pada jalur orbit
yang seharusnya. benar kata seseorang tentang kamu. Sebenarnya bukan ceritamu,
bukan kehidupanmu yang menarik, tapi kamu, ya kamu yang menarik.
Mungkin sebagian
orang akan mengira tulisan ini adalah tulisan seseorang yang sedang jatuh
cinta, boleh sajalah berpikir seperti itu. Aku tidak pernah dan sepertinya
memang tidak memiliki bakat dalam menutupi perasaanku. Tapi aku yakin, ini
bukan cinta, setidaknya aku bisa bilang dan aku jamin, belum.
aku tauuuuuuu hehehehe :p
BalasHapusngerasain hal yang sama sih ya? :p
BalasHapus