Aku ini bintang, ya bintang.
Aku ada di antara ribuan bintang lain.
Aku ada dan menyinari, sama seperti bintang lain.
Namun sayang, sinarku kadang tak diacuhkan oleh orang-orang.
Dianggap bersinar karena banyaknya jumlah bintang yang lain.
Dianggap bersinar karena ada bulan, padahal bulanlah yang
bersinar karena pantulan bintang.
Aku ini bintang, iya bintang.
Orang pikir aku tidak memiliki nama di antara banyak yang
bersinar.
Padahal, setiap satu bintang yang kita lihat telah diberi
nama oleh penemunya.
Padahal, setiap satu bintang dengan susah payah ditemukan
dan dipastikan oleh penemunya bahwa dia adalah sebuah bintang baru.
Iya, aku bintang. Yang orang tidak sadar kehadirannya.
Aku bintang, yang bahkan ketika aku tidak ingin, aku tetap
membagi kerlipku.
Aku memang bintang, yang kadang bisa jatuh juga dan hancur
terkena atmosfer bumi.
Aku memang bintang, yang kelipnya terlihat lemah dan begitu
jauh.
Tapi percayalah, bintang satu ini memiliki ukuran jauh lebih
besar dibandingkan dengan orang-orang lihat.
Percayalah, bintang satu ini tidak akan mudah jatuh dan
terbakar oleh atmosfer.
Dia akan tetap bersinar walaupun orang yang disinari tidak
memperdulikannya.
Dia akan makin bersinar, sampai mungkin nanti aka nada waktunya
meredup dan dia harus jatuh ke bumi.
Dia akan terus bersinar.
Wahai yang selalu tidak memperdulikan bintang ini, tunggu
saja, kalian akan sadar kalau bintang ini sedikit banyak pernah "ada" dalam hidup kalian
bukan hanya sebagai ornamen. J
bukan hanya sebagai ornamen. J
aku ini semen hehehe #youknowwhatimean
BalasHapus